Bunda jauh engkau menghantarkan kami....
lunglai terkadang melihat prilaku kami
kau sabar,kau jernih demi buah hati mu...
Bunda tertitik air mata mengenang kasihmu
terbesit pilu ampunkan prilaku kami
kau tegar,kau lapang demi buah hati mu....
Bunda cinta mu tulus tuk kami...
kasih mu murni tuk generasimu
kau anggun,kau pelipur rindu kami......
Bunda lembah kalbu gersang tanpa mu....
retak dasar dalam jiwa kami
tanpa gemercik mata air kasih mu....
kau teduh,kau anggun dalam jiwa kami....
Bunda...ku ingin selalu mengenang mu dan memohon do'a restu mu...
Kasih mu abadi dalam jiwa kami
Pengetahuan tidak terbatas ruang dan waktu, Hormati orang lain tidak memandang berapa usia dan tingkat pendidikannya, Terimakasih kepada anda yang menyempatkan waktu berkunjung ke blog sederhana Ini
Senin, 04 April 2011
Sabtu, 02 April 2011
DALAM PERJALANAN PANJANG
DALAM PERJALANAN PANJANG
RIUH GEMURUH RASA GALAU
MENERKA LANGKAH TIADA BERKESUDAH
CAMKAN RAGA DALAM USIA
KAPAN KAN NYAMAN
KAPAN KAN TENTERAM DALAM JIWA
KAIL BERMUARA HASILKAN ASA
BERKICAU GEMERCIK BAK PRIBAHASA
MELANTUNKAN TEMBANG ASA TAK KUNJUNG TIBA
SAYUP HARAPAN DARI KEJAUHAN
TEBARKANKAN ASA DALAM KIASAN FATAMORGANA
DAN BERBISIK BISA KAH
MAMPU KAH ATAU SEBALIKNYA
HANCUR, LEBUR DAN MENYATU DALAM DUKA TANPA ASA......
RIUH GEMURUH RASA GALAU
MENERKA LANGKAH TIADA BERKESUDAH
CAMKAN RAGA DALAM USIA
KAPAN KAN NYAMAN
KAPAN KAN TENTERAM DALAM JIWA
KAIL BERMUARA HASILKAN ASA
BERKICAU GEMERCIK BAK PRIBAHASA
MELANTUNKAN TEMBANG ASA TAK KUNJUNG TIBA
SAYUP HARAPAN DARI KEJAUHAN
TEBARKANKAN ASA DALAM KIASAN FATAMORGANA
DAN BERBISIK BISA KAH
MAMPU KAH ATAU SEBALIKNYA
HANCUR, LEBUR DAN MENYATU DALAM DUKA TANPA ASA......
mencampakkan kelam dalam hidupku.....
Kilas balik prilaku membuatku Hina dihadapan-Mu
begitu hitam dan penuh dosa-dosa yang membuta
berulang simpuh dan berulang kisah
membuatku takut akan tiada pengampunan-Mu
semua yang ku alami,semua yang ku temui bisa jadi buah prilaku
Tuhan......dengan niat perubahan prilaku
aku memohon ampunan dan kemudahan dalam segala niat baikku.....
aku ingin.....
mengubur kusam.....
mencampakkan kelam dalam hidupku.....
begitu hitam dan penuh dosa-dosa yang membuta
berulang simpuh dan berulang kisah
membuatku takut akan tiada pengampunan-Mu
semua yang ku alami,semua yang ku temui bisa jadi buah prilaku
Tuhan......dengan niat perubahan prilaku
aku memohon ampunan dan kemudahan dalam segala niat baikku.....
aku ingin.....
mengubur kusam.....
mencampakkan kelam dalam hidupku.....
ada rindu tersimpan untuk mu......
jalan itu membawa ku kedalam kisah
bersama bimbang,tekad dan tujuan bersama nya
meriuhkan dunia malam nan kelam dengan lantunan manjanya
membuai hasrat untuk membina suatu cita
kerlingan itu menggodaku dengan lirikan genit menghanyutkan ku
siapa kau......apa tujuan mu menggoda ku
siapa kau......apa maksud tatapan mata genit mu
ahh......kau tidak tahu aku milik siapa?....
setiap persimpangan jalan itu
terbagi tujuan dan pemikiran
dimanakah berhujungnya perjalan ini
dimanakah akhir cerita dalam rasa
kau yang dihujung jalan itu
lelahkah kau menantiku
jemu kah kau menunggu hadir ku
semoga tidak agar ku yakin dengan keputusan ku....
sambut aku dengan senyum keikhlasan mu
sambut aku dengan sapa manja mu
sambut aku dengan pelukan kerinduan mu
maka......kan ku peluk erat dirimu tuk mencurahkan rindu ini
kau....ku ingin kau tau ada rindu tersimpan untuk mu......
bersama bimbang,tekad dan tujuan bersama nya
meriuhkan dunia malam nan kelam dengan lantunan manjanya
membuai hasrat untuk membina suatu cita
kerlingan itu menggodaku dengan lirikan genit menghanyutkan ku
siapa kau......apa tujuan mu menggoda ku
siapa kau......apa maksud tatapan mata genit mu
ahh......kau tidak tahu aku milik siapa?....
setiap persimpangan jalan itu
terbagi tujuan dan pemikiran
dimanakah berhujungnya perjalan ini
dimanakah akhir cerita dalam rasa
kau yang dihujung jalan itu
lelahkah kau menantiku
jemu kah kau menunggu hadir ku
semoga tidak agar ku yakin dengan keputusan ku....
sambut aku dengan senyum keikhlasan mu
sambut aku dengan sapa manja mu
sambut aku dengan pelukan kerinduan mu
maka......kan ku peluk erat dirimu tuk mencurahkan rindu ini
kau....ku ingin kau tau ada rindu tersimpan untuk mu......
kembali terjalin lewat pertemuan suara
sempat hilang sesuatu rasa yang tak kumengerti
hanya sesingkat masa kita bersua tanpa banyak kata
mencari jejakmu dimanakah gerangan kau berada
hingga kembali terjalin lewat pertemuan suara
makin hari rindu itu menggoda
hingga dari kejauhan ku utarakan rasa
"aku rindu pada mu...aku sayang pada mu...."
"aku ingin kau menjadi pacar ku...."
dan bila masa serta rasa itu bersua...inginku meminang mu....
di suatu malam aku terjaga......
ingatan ku hanya padanya......
apa yang membuatku gelisah?.....
apa yang membuatku menumpuk rasa?....
apakah ini cinta?.....
di kejauhan kau dengarkan aku mengungkap rasa
dan dalam sadarnya dia bertanya.......
"kenapa setelah berpisah ku ungkap rasa?....
kenapa setelah jauh ku ucap kata cinta?....
sesaat hening dibalik pertanyaannya
dengan menimbang apakah ini sesungguhnya...
atau gurauan kiasan kata saja.....
dan akhirnya tertutur kata darinya
bersedia dan menerima.....
menyambut rasa dan asa ku tuk bersamanya.....
17 desember 2010 itu awalnya.....
hanya sesingkat masa kita bersua tanpa banyak kata
mencari jejakmu dimanakah gerangan kau berada
hingga kembali terjalin lewat pertemuan suara
makin hari rindu itu menggoda
hingga dari kejauhan ku utarakan rasa
"aku rindu pada mu...aku sayang pada mu...."
"aku ingin kau menjadi pacar ku...."
dan bila masa serta rasa itu bersua...inginku meminang mu....
di suatu malam aku terjaga......
ingatan ku hanya padanya......
apa yang membuatku gelisah?.....
apa yang membuatku menumpuk rasa?....
apakah ini cinta?.....
di kejauhan kau dengarkan aku mengungkap rasa
dan dalam sadarnya dia bertanya.......
"kenapa setelah berpisah ku ungkap rasa?....
kenapa setelah jauh ku ucap kata cinta?....
sesaat hening dibalik pertanyaannya
dengan menimbang apakah ini sesungguhnya...
atau gurauan kiasan kata saja.....
dan akhirnya tertutur kata darinya
bersedia dan menerima.....
menyambut rasa dan asa ku tuk bersamanya.....
17 desember 2010 itu awalnya.....
perjuanganmu nyata bukan untuk menyatu....
seberapa dalam kau menyelami ku
dan seberapa luas bijaksana mu memahami ku
hingga terucap kata sengketa dari bibir mu....
bahagia yang kita dulang kini mengambang
menyatukan awan kian kelam
membentukkan bumi kian mencekam.....
seberapa dalam ingin ku ungkapkan
dan seberapa luas ingin ku sampaikan
pada mu kini yang jauh di hati....
bahagia tuk ku,tp tidak tuk mu
membentuk sengketa berbeda asa
dengan kata pisah putusan bersama.....
dan....melangkahlah dalam cita cinta mu
perjuanganku nyata memang bukan untuk mu
dan perjuanganmu nyata bukan untuk menyatu....
selamat tinggal,selamat berpisah
semoga tercapai segala asa kita............
dan seberapa luas bijaksana mu memahami ku
hingga terucap kata sengketa dari bibir mu....
bahagia yang kita dulang kini mengambang
menyatukan awan kian kelam
membentukkan bumi kian mencekam.....
seberapa dalam ingin ku ungkapkan
dan seberapa luas ingin ku sampaikan
pada mu kini yang jauh di hati....
bahagia tuk ku,tp tidak tuk mu
membentuk sengketa berbeda asa
dengan kata pisah putusan bersama.....
dan....melangkahlah dalam cita cinta mu
perjuanganku nyata memang bukan untuk mu
dan perjuanganmu nyata bukan untuk menyatu....
selamat tinggal,selamat berpisah
semoga tercapai segala asa kita............
dapatkah aku menggenggamnya?.
tengah galau dalam samudera pilihan
laut dalam tertampak tenang
seolah tiada berarus begitu nyaman
akankah ku selami tanpa risau.....
gelombang ombak itu menyeret ku
membawaku ketengah-tengah samudera antah berantah
dengan semburan dan gerecik manja
menghanyutkan ku dalam buaian gelombangnya....
kilau mutiara kah yang kau pancarkan?....
dapatkah aku menggenggamnya?....
dengan perantara ikhlas tenang arus mu....
dengan huluran tangan gelombang indah mu....
hmmm............akan ku coba meraihnya...
akankah ku menggenggam kilau indahmu
akan ku raih pesona keindahan mu dan.....
aku ingin kau tenang dalam luas samudera mu............
laut dalam tertampak tenang
seolah tiada berarus begitu nyaman
akankah ku selami tanpa risau.....
gelombang ombak itu menyeret ku
membawaku ketengah-tengah samudera antah berantah
dengan semburan dan gerecik manja
menghanyutkan ku dalam buaian gelombangnya....
kilau mutiara kah yang kau pancarkan?....
dapatkah aku menggenggamnya?....
dengan perantara ikhlas tenang arus mu....
dengan huluran tangan gelombang indah mu....
hmmm............akan ku coba meraihnya...
akankah ku menggenggam kilau indahmu
akan ku raih pesona keindahan mu dan.....
aku ingin kau tenang dalam luas samudera mu............
Gambaran Sosial Sekelilingku
aku menulis dengan tidak merangkai
apa yang ku lihat itu yang tertulis
dan apa yang ku rasa itu yang tertuang
itu bukan keluhan tapi gambaran sosial sekeliling ku...
mereka bersahutan dari segala penjuru dunia
menggaungkan segala apa yang dirasa,dilihat dan didengar...
hmm...sampai kapan semua palsu....
sampai kapan mereka yang beruntung itu membisu,tuli dan hilang kepekaannya......
apa yang ku rasa,kau rasa dan kalian semua rasa itu tidak mewakili adilnya manusiawi...
mereka yang berdasi,berkendara bahkan yang bertelanjang kaki
semua berkutat tanpa saling berpaut berbagi rasa...
yang ada hanyalah hidup ku,hidup mu dan hidup kalian.........
apa yang ku lihat itu yang tertulis
dan apa yang ku rasa itu yang tertuang
itu bukan keluhan tapi gambaran sosial sekeliling ku...
mereka bersahutan dari segala penjuru dunia
menggaungkan segala apa yang dirasa,dilihat dan didengar...
hmm...sampai kapan semua palsu....
sampai kapan mereka yang beruntung itu membisu,tuli dan hilang kepekaannya......
apa yang ku rasa,kau rasa dan kalian semua rasa itu tidak mewakili adilnya manusiawi...
mereka yang berdasi,berkendara bahkan yang bertelanjang kaki
semua berkutat tanpa saling berpaut berbagi rasa...
yang ada hanyalah hidup ku,hidup mu dan hidup kalian.........
di balik cerita kusam kau simpulkan
Kau lantunkan bait kerinduan...cerminkan rasa kebersamaan.....
dalam relung kalbu kesederhanaan yang tertampak dengan apa adanya....
di balik cerita kusam kau simpulkan....dengan putusan penerimaan...
apa yang tampak dengan segala yang terpendam......
di balik awan tampak kecerahan
dengan bingkai kaki langit yang kokohkan putusan
menopang cakrawala dengan ketegaran
hingga berganti musim saatnya tiba.......
riuh cerca manakala prahara melanda makna rasa
dan bungkam seribu bahasa ketika butuh tenggang rasa
kau memang hadir dalam putaran musim
menggantikan iklim dalam duniaku
saatnya kau berkembang dengan harum sederhana semerbak mu..........
dalam relung kalbu kesederhanaan yang tertampak dengan apa adanya....
di balik cerita kusam kau simpulkan....dengan putusan penerimaan...
apa yang tampak dengan segala yang terpendam......
di balik awan tampak kecerahan
dengan bingkai kaki langit yang kokohkan putusan
menopang cakrawala dengan ketegaran
hingga berganti musim saatnya tiba.......
riuh cerca manakala prahara melanda makna rasa
dan bungkam seribu bahasa ketika butuh tenggang rasa
kau memang hadir dalam putaran musim
menggantikan iklim dalam duniaku
saatnya kau berkembang dengan harum sederhana semerbak mu..........
Segumpal Nasi
Bingkai malam meredup lunglai
bergelantung awan kelam,pekat tawarkan hujan
dengan ringkih kehidupan badan
menerobos rintik menghujam dalam...
cerita senyap kian melemah
menggantung cita melemahkan asa
ku raup lumpur tertampak intan
berharga sangat segumpal nasi....
silih berganti dalam janji
tawarkan gemerlap dalam gelap
dengan cerobong penghangus kering lidahku
hilangkan lantang teriakan itu....dan tiada bergaung
bergelantung awan kelam,pekat tawarkan hujan
dengan ringkih kehidupan badan
menerobos rintik menghujam dalam...
cerita senyap kian melemah
menggantung cita melemahkan asa
ku raup lumpur tertampak intan
berharga sangat segumpal nasi....
silih berganti dalam janji
tawarkan gemerlap dalam gelap
dengan cerobong penghangus kering lidahku
hilangkan lantang teriakan itu....dan tiada bergaung
Hikmah
Untaian hikma makin ku rasa
dengan rabaan ikhlas untuk semua
menopang luasnya langit kesabaran
ia......hikmah itu kian terasa...........
cakrawala membentang dengan kokohnya
pijakkan kaki langit dengan tegarnya
berawan dan terkadang indah
dalam makna nan penuh hikmah.....
lintasan pelangi menggantung indah
berwarna pilihan,entah ku dapatkan
dengan garisan halus ku raba makna
dapatkah aku menelusuri mu....
hmmmm...kebesaran-Mu
tiada ku ragukan
di balik kisah ku,adalah pembelajaran...............
dengan rabaan ikhlas untuk semua
menopang luasnya langit kesabaran
ia......hikmah itu kian terasa...........
cakrawala membentang dengan kokohnya
pijakkan kaki langit dengan tegarnya
berawan dan terkadang indah
dalam makna nan penuh hikmah.....
lintasan pelangi menggantung indah
berwarna pilihan,entah ku dapatkan
dengan garisan halus ku raba makna
dapatkah aku menelusuri mu....
hmmmm...kebesaran-Mu
tiada ku ragukan
di balik kisah ku,adalah pembelajaran...............
Pendopo Ilmu
melangkah berlalu tinggalkan kisah.....
lembaran-lembaran kehidupan baru mengukirkan kisah..
menempakan ilmu dalam pemikiran..........
kini perjalanan itu singgah di pendopo ilmu
dengan dinding wawasan yang teramat luas
berjendelakan pengetahuan dan banyak hal
berlantaikan pengetahuan dengan segala alam semesta....
Tuhan......ku ucap syukur atas segala nikmat dan kebaikan yang telah aku dapatkan......
lembaran-lembaran kehidupan baru mengukirkan kisah..
menempakan ilmu dalam pemikiran..........
kini perjalanan itu singgah di pendopo ilmu
dengan dinding wawasan yang teramat luas
berjendelakan pengetahuan dan banyak hal
berlantaikan pengetahuan dengan segala alam semesta....
Tuhan......ku ucap syukur atas segala nikmat dan kebaikan yang telah aku dapatkan......
Ingin jiwa lelahku berlabuh di dermaga kasih mu...
dalam cita tumbuhkan rasa
berbuah asa dalam dekapan makna
dengan jemari lentik kau hulurkan
bak membelai kasih dalam sentuhan do'a....
sekerlip mata...dengan tetes pengharapan do'a
ingin batinku menemukan mu......
ingin jiwa lelahku berlabuh di dermaga kasih mu.....
dimanakah kau?.......kapankah kau?.......
ini aku kasih dalam harapan
ini aku kasih dalam keinginan........
hulurkan lentik jemari ikhlasmu tuk membelai.....
lantunkan lafas sendu nan memukau
dan pandanglah daku dalam kasih penuh pengharapan
ini aku seutuhnya tuk kemuliaan cita cinta kita...........
berbuah asa dalam dekapan makna
dengan jemari lentik kau hulurkan
bak membelai kasih dalam sentuhan do'a....
sekerlip mata...dengan tetes pengharapan do'a
ingin batinku menemukan mu......
ingin jiwa lelahku berlabuh di dermaga kasih mu.....
dimanakah kau?.......kapankah kau?.......
ini aku kasih dalam harapan
ini aku kasih dalam keinginan........
hulurkan lentik jemari ikhlasmu tuk membelai.....
lantunkan lafas sendu nan memukau
dan pandanglah daku dalam kasih penuh pengharapan
ini aku seutuhnya tuk kemuliaan cita cinta kita...........
Bingkai malam saksikan gundahku....
geliat hasrat hidupkan malam.....
membawa keinginan tuk meraih
bingkai malam saksikan gundahku....
dengan hembusan yang mengambang...............
sayup ku dengar jeritan malam
esok kan kemana?.............
akankah cerah itu kan menanti ku...
kankah mereka tersenyum menyapaku hingga surya keperaduannya....
jangkauan cakrawala indah yang menanti
adakah aku yang menyongsongmu?......
asa melemah mencengkram rencana
menggantungkan beban.....dalam kiasan yang tak tampak
membuat bayang-bayang menempa gulana..........
membawa keinginan tuk meraih
bingkai malam saksikan gundahku....
dengan hembusan yang mengambang...............
sayup ku dengar jeritan malam
esok kan kemana?.............
akankah cerah itu kan menanti ku...
kankah mereka tersenyum menyapaku hingga surya keperaduannya....
jangkauan cakrawala indah yang menanti
adakah aku yang menyongsongmu?......
asa melemah mencengkram rencana
menggantungkan beban.....dalam kiasan yang tak tampak
membuat bayang-bayang menempa gulana..........
Tuturnya
Desing bising tiada asing
lalu lalang tiada penghalang
gerutu penindasan sosial masih lekat
bersahabat dengan waktu perjalanan sobat
terucap keluhnya haturkan duka
dengan lantunan kata"kenapa aku dipandang sebelah mata"
ia......,itu tutur keluh kesahnya
ah....,fikirku semua sama kawan
semua merasa kawan....
lintas bisikan kalbu....
optimislah hai kau,aku dan kalian...............
lalu lalang tiada penghalang
gerutu penindasan sosial masih lekat
bersahabat dengan waktu perjalanan sobat
terucap keluhnya haturkan duka
dengan lantunan kata"kenapa aku dipandang sebelah mata"
ia......,itu tutur keluh kesahnya
ah....,fikirku semua sama kawan
semua merasa kawan....
lintas bisikan kalbu....
optimislah hai kau,aku dan kalian...............
Tuk Ketegaran Perjalananmu
Mengenangnya kini membuatku tersenyum
Ingat nasibnya pilu dalam perjalanannya
Terhatur ingin hidup bersamaku
Walau akhirnya kandas ditengah samudra
Senyumku tulus dengan keikhlasan
Menyanjungmu kagum kau mampu melaluinya
Kisah mu tragis dalam ingatanku
Kisah mu pahit dalam pemikiran iba ku
Kini kau tapak jalan tempaan rapuh jiwa mu dulu
Ku harapkan tegar tapak semangat mu
Ku harapkan lurus masa mu kini
Hapuslah dosa dengan kebahagiaan syukurmu kini
Usang memang mengenang masa itu
Se usang bingkaian gambaran wajah mu
Se usang sampul catatan pesan mesra mu
Dan se usang kisah kita kini akhirnya…
Kasih ku dulu indah do’a ku tuk mu….
Kasih ku dulu indah do’a ku tuk ku…
Kasih ku dulu indah dan damai rasa bersama mu….
Ingat nasibnya pilu dalam perjalanannya
Terhatur ingin hidup bersamaku
Walau akhirnya kandas ditengah samudra
Senyumku tulus dengan keikhlasan
Menyanjungmu kagum kau mampu melaluinya
Kisah mu tragis dalam ingatanku
Kisah mu pahit dalam pemikiran iba ku
Kini kau tapak jalan tempaan rapuh jiwa mu dulu
Ku harapkan tegar tapak semangat mu
Ku harapkan lurus masa mu kini
Hapuslah dosa dengan kebahagiaan syukurmu kini
Usang memang mengenang masa itu
Se usang bingkaian gambaran wajah mu
Se usang sampul catatan pesan mesra mu
Dan se usang kisah kita kini akhirnya…
Kasih ku dulu indah do’a ku tuk mu….
Kasih ku dulu indah do’a ku tuk ku…
Kasih ku dulu indah dan damai rasa bersama mu….
Sepintas Mengenang Mu
Merangkai kisah rajut asmara
Dengan manja pada masanya
Tebarkan senyum kemuliaan pada awalnya
Dengan menggadai segala kesuciannya
Dosa pun lekat makin bersahabat
Menemani kami indah bersama
Tertawa riang memecah lengang
Dengan kebosanan hidup kami sebelumnya
Masa terkenang tinggal terkisah
Rajut asmara berakhir sengketa
Dengan rasa yang penuh lupa
Ha ha ha …. Cinta memang gila….
Kau, aku, dan mereka semua sama
Semua indah pada masanya
Semua manja pada usianya
Dan semua berkisah pada generasinya…
Dengan manja pada masanya
Tebarkan senyum kemuliaan pada awalnya
Dengan menggadai segala kesuciannya
Dosa pun lekat makin bersahabat
Menemani kami indah bersama
Tertawa riang memecah lengang
Dengan kebosanan hidup kami sebelumnya
Masa terkenang tinggal terkisah
Rajut asmara berakhir sengketa
Dengan rasa yang penuh lupa
Ha ha ha …. Cinta memang gila….
Kau, aku, dan mereka semua sama
Semua indah pada masanya
Semua manja pada usianya
Dan semua berkisah pada generasinya…
Dunia Pahit dengan segala isinya
Menyibak karunia-Mu tiada berkesudahan
Sapa dan cela bagian dari kisah
Rangkap menyatu dalam cerita
Tiada kata begitu mudah dan indah
Camar pun datang dengan segala kisah
Terucap sama dalam kisahnya
Pahit dunia dengan segala isinya
Menghalau cita dengan bayangan duka
Lelah…..ucapnya…
Seakan berbisik nasib kita sama
Seakan berbagi duka dalam masa
Ia…..jawab jiwa kecilku “kita sama”
Sesaat lalu dia mengepakkan sayap usangnya
Meninggalkan aku dengan beribu tanda tanya
Kan kemana kisah kau selanjutnya
Kan kemana kau hinggap setelahnya…
Temani aku…jerit batin sunyi ku
Biarkan aku bercerita
Dengarkan kisahku pula
Dan aku membutuhkan kau tuk berbagi
Ah……mengapa kau pergi
Mengapa kau berlalu dari kebersamaan ini
Aku membutuhkan mu
Aku mendambakan kemuliaan prilaku mu….
Sapa dan cela bagian dari kisah
Rangkap menyatu dalam cerita
Tiada kata begitu mudah dan indah
Camar pun datang dengan segala kisah
Terucap sama dalam kisahnya
Pahit dunia dengan segala isinya
Menghalau cita dengan bayangan duka
Lelah…..ucapnya…
Seakan berbisik nasib kita sama
Seakan berbagi duka dalam masa
Ia…..jawab jiwa kecilku “kita sama”
Sesaat lalu dia mengepakkan sayap usangnya
Meninggalkan aku dengan beribu tanda tanya
Kan kemana kisah kau selanjutnya
Kan kemana kau hinggap setelahnya…
Temani aku…jerit batin sunyi ku
Biarkan aku bercerita
Dengarkan kisahku pula
Dan aku membutuhkan kau tuk berbagi
Ah……mengapa kau pergi
Mengapa kau berlalu dari kebersamaan ini
Aku membutuhkan mu
Aku mendambakan kemuliaan prilaku mu….
Hembusan Kosong Suara Penghuni Alam
Dalam banyak kisah perjalanan
Ruang hampa gemerlap bintang,selalu menghiasi
Membangkitkan hasrat ingin meraih
Sesuatu keajaiban dalam kisah perjalanannya
Fatamorgana bak khayal nyata
Berbisik indah menghiasi asa
Dalam lingkungan sunyi tanpa pekerti
Dalam lingkungan senyap tanpa adab
Aku diantara kesunyian itu
Menggapai gelar dalam dunia ku
Menggapai cita dalam langkah duka
Ingin meraih mimpi agar berarti
Hembusan kosong suara penghuni alam
Kadang menghibur masa gundah ku
Kadang mengundang rasa tanya ku
Namun terkadang menghadang langkah cita ku
Hah……mereka memang mereka
Hanya sedikit mereka yang punya nama
Hanya sedikit mereka yang punya sapa
Dan hanya sedikit mereka yang punya darma
Ruang hampa gemerlap bintang,selalu menghiasi
Membangkitkan hasrat ingin meraih
Sesuatu keajaiban dalam kisah perjalanannya
Fatamorgana bak khayal nyata
Berbisik indah menghiasi asa
Dalam lingkungan sunyi tanpa pekerti
Dalam lingkungan senyap tanpa adab
Aku diantara kesunyian itu
Menggapai gelar dalam dunia ku
Menggapai cita dalam langkah duka
Ingin meraih mimpi agar berarti
Hembusan kosong suara penghuni alam
Kadang menghibur masa gundah ku
Kadang mengundang rasa tanya ku
Namun terkadang menghadang langkah cita ku
Hah……mereka memang mereka
Hanya sedikit mereka yang punya nama
Hanya sedikit mereka yang punya sapa
Dan hanya sedikit mereka yang punya darma
Salam Penikmatan
Lama tertegun menguntai asa
Menyibak rintangan penuh prahara
Bercibir bisik terlantun darinya
Dengan kerlingan peremehan makna
Lama terusik merangkai asa
Meruak halang yang merintang
Mengayunkan sarapah dari lantunannya
Dengan pandangan penghinaan cita
Ia.....jiwa ku tertuntut, tuk memandangmu
Pelajari sikap dan prilaku angkuh mu
Kau dan akhirnya...
Kutitipkan salam penikmatan
Lakukan....lanjutkanlah picik hidup mu
Nikmatilah dan syukurilah buah prilaku mu
Dan syukurilah apa yang akan kau dapatkan kelak....
Menyibak rintangan penuh prahara
Bercibir bisik terlantun darinya
Dengan kerlingan peremehan makna
Lama terusik merangkai asa
Meruak halang yang merintang
Mengayunkan sarapah dari lantunannya
Dengan pandangan penghinaan cita
Ia.....jiwa ku tertuntut, tuk memandangmu
Pelajari sikap dan prilaku angkuh mu
Kau dan akhirnya...
Kutitipkan salam penikmatan
Lakukan....lanjutkanlah picik hidup mu
Nikmatilah dan syukurilah buah prilaku mu
Dan syukurilah apa yang akan kau dapatkan kelak....
Kau tebar senyum dalam puncak kharisma mu
Dalam benakku canda dengan mu
Riang tergambar dalam khayal indah ku
Kurangkul asa dalam asmara mu
Kau tebar senyum dalam puncak kharisma mu
Membuat ku bangkit ingin meraih mu
Dengan huluran kasih damai mu
Dengan bingkisan indah senyummu
Dengan untaian santun tutur sapa mu
Dengan keikhlasan jiwa mulia mu
Bersama menuntun langkah
harapkan damai bersama sepanjang masa
Riang tergambar dalam khayal indah ku
Kurangkul asa dalam asmara mu
Kau tebar senyum dalam puncak kharisma mu
Membuat ku bangkit ingin meraih mu
Dengan huluran kasih damai mu
Dengan bingkisan indah senyummu
Dengan untaian santun tutur sapa mu
Dengan keikhlasan jiwa mulia mu
Bersama menuntun langkah
harapkan damai bersama sepanjang masa
Sepintas Musim
Bagai embun melayang tersentuh raga
Lalu menyatu dalam titik air mata
Dan aku dalam keremangan kabut itu
Coba berjalan dijalan setapak yang berliku
Mencari sisi terang dunia ku
Berjuang mengikuti waktu
Dan tetap bernafas walau sesak
Lalu.....,ku temukan sesaat dunia indah
Bersama terpaan sang surya yang meninggi
Dan kabut yang meremang mulai memudar
Berganti cahaya berkilauan
Lalu merenggut bintik embun penyejuk dalam jiwa ku
Satu persatu memudar dan menghilang
Meninggalkan kesan lara
Bersama tawa dalam keangkuhan
Aku terjaga....ini bukan dunia ku
ini dunia mu.....dan aku terjerat
dalam permainan asmara mu
dan aku kembali tabah mencari dunia ku
dengan bekal kesederhanaan
melangkah mencari arah...
Lalu menyatu dalam titik air mata
Dan aku dalam keremangan kabut itu
Coba berjalan dijalan setapak yang berliku
Mencari sisi terang dunia ku
Berjuang mengikuti waktu
Dan tetap bernafas walau sesak
Lalu.....,ku temukan sesaat dunia indah
Bersama terpaan sang surya yang meninggi
Dan kabut yang meremang mulai memudar
Berganti cahaya berkilauan
Lalu merenggut bintik embun penyejuk dalam jiwa ku
Satu persatu memudar dan menghilang
Meninggalkan kesan lara
Bersama tawa dalam keangkuhan
Aku terjaga....ini bukan dunia ku
ini dunia mu.....dan aku terjerat
dalam permainan asmara mu
dan aku kembali tabah mencari dunia ku
dengan bekal kesederhanaan
melangkah mencari arah...
Kenangan Usang Kisah Lalu
Melangkah di iringi rintiknya hujan
Sepi ku rasa tanpa candanya
Terbersitnya kisah lalu bersama nya
Hmm....bagaimanakah kisah mu kini
Berlalu aku mengulag jalan itu
Tersenyum kecil hibur lamunan ku
Canda mu dulu bersama ku disini
Berkas kenangan masih lekat tuk mu
Merajut kisah kita sebelumnya
Semua indah semua nyata
Hmmm....bagaimanakah sejarah mu kini
Dalam rintik itu ku dengar sapaan canda mu
Seolah ku dibawa kembali pada masa itu
Dengan segala gerai canda tawa mu
Dengan segala prilaku manja sifat mu
Ya....ternyata kau tetap membekas dalam rangkuman kalbu ku
Sepi ku rasa tanpa candanya
Terbersitnya kisah lalu bersama nya
Hmm....bagaimanakah kisah mu kini
Berlalu aku mengulag jalan itu
Tersenyum kecil hibur lamunan ku
Canda mu dulu bersama ku disini
Berkas kenangan masih lekat tuk mu
Merajut kisah kita sebelumnya
Semua indah semua nyata
Hmmm....bagaimanakah sejarah mu kini
Dalam rintik itu ku dengar sapaan canda mu
Seolah ku dibawa kembali pada masa itu
Dengan segala gerai canda tawa mu
Dengan segala prilaku manja sifat mu
Ya....ternyata kau tetap membekas dalam rangkuman kalbu ku
Tiada yang berubah
Sekian masa ku tinggalkan
Sekian kata ku titipkan
Dan sekian suasana tiada perubahan
Kulihat gersang dan kuraba usang
Tiada jejak dapat terlestari
Tiada peninggalannya yang berarti kini
Semua usang semua buram tiada perbaikan
Mengapa mereka tiada berfikir
Mengapa tiada belajar dan mengapa tiada melihat
Oh....ini kah awal ketidak rinduan ku
Ini kah penyebab ketidak nyamanan ku
Ini kah yang membuat aku enggan untuk mengenang semua nya.....
Sekian kata ku titipkan
Dan sekian suasana tiada perubahan
Kulihat gersang dan kuraba usang
Tiada jejak dapat terlestari
Tiada peninggalannya yang berarti kini
Semua usang semua buram tiada perbaikan
Mengapa mereka tiada berfikir
Mengapa tiada belajar dan mengapa tiada melihat
Oh....ini kah awal ketidak rinduan ku
Ini kah penyebab ketidak nyamanan ku
Ini kah yang membuat aku enggan untuk mengenang semua nya.....
Ku ingin Perubahan
Berbingkai asa dalam makna
Mengukir kisah dalam rasa
Bersama dunia yang penuh angkara
Berteteskan keringat tambang mutiara
Ku putar haluan cita itu
Harapkan gemilang masa akan datang
Bersama riuh dan rentanya cibiran itu
Aku mengadu dan berserah
Aku bersujud dan berupaya
Di hadapan-Mu dan dalam kuasa anugrah-Mu
Mengukir kisah dalam rasa
Bersama dunia yang penuh angkara
Berteteskan keringat tambang mutiara
Ku putar haluan cita itu
Harapkan gemilang masa akan datang
Bersama riuh dan rentanya cibiran itu
Aku mengadu dan berserah
Aku bersujud dan berupaya
Di hadapan-Mu dan dalam kuasa anugrah-Mu
Sekeliling tak bergeming
Bising suara itu menghibur asa ku
Berputar kulihat hanya tuk mereka yang ambisi
Gelak tergaduh memecah cita
Menceloteh riak dalam kesombongan
Coba kau terka dalam makna kata
Aku baik dalam lingkaran jenisku
Aku sosial dalam golongan bangsa ku
Dan aku adil dalam keuntungan raga ku
Hei....
Ayuk mari aku rangkul
Agar kau sadar dalam gemerlap itu
Agar kau sadar dalam gempita angkara itu
Agar kau sadar untuk kembalikan pekerti mu
Berputar kulihat hanya tuk mereka yang ambisi
Gelak tergaduh memecah cita
Menceloteh riak dalam kesombongan
Coba kau terka dalam makna kata
Aku baik dalam lingkaran jenisku
Aku sosial dalam golongan bangsa ku
Dan aku adil dalam keuntungan raga ku
Hei....
Ayuk mari aku rangkul
Agar kau sadar dalam gemerlap itu
Agar kau sadar dalam gempita angkara itu
Agar kau sadar untuk kembalikan pekerti mu
Biarlah keikhlasan
Kusibak tirai itu dapati jiwa yg kosong
Dan hati bertanya mengapa itu terjadi...
Mengapa kau alami...
Ku harap tetesan embun nan sejuk
Dan butiran mutiara dari mata indahmu
Serta lapaz cinta nan penuh kasih sayang
dari bibir tulus mu
Mengapa kau alami...
Mengapa ini yang ku dapatkan...
Mengapa kau hadir bukan disisiku...
Mengapa kau hadir hanya dalam jiwaku...
Pertanyaan itu selalu menghantui jiwa sepi ku
Ach….sudahlah….
Biarkan keikhlasan yang menjawabnya
Agar tak berkecamuk dalam batin ini
Agar tetap bahagia yang kita dapatkan
Biarkan keikhlasan…..
Ya rasa ikhlas jawaban nya…
kekasih jiwaku…
Inginku mengasihimu
Inginku membahagiakan kehidupanmu
Dan inginku melindungimu
Dari mereka yang tidak adil terhadapmu…
Dan hati bertanya mengapa itu terjadi...
Mengapa kau alami...
Ku harap tetesan embun nan sejuk
Dan butiran mutiara dari mata indahmu
Serta lapaz cinta nan penuh kasih sayang
dari bibir tulus mu
Mengapa kau alami...
Mengapa ini yang ku dapatkan...
Mengapa kau hadir bukan disisiku...
Mengapa kau hadir hanya dalam jiwaku...
Pertanyaan itu selalu menghantui jiwa sepi ku
Ach….sudahlah….
Biarkan keikhlasan yang menjawabnya
Agar tak berkecamuk dalam batin ini
Agar tetap bahagia yang kita dapatkan
Biarkan keikhlasan…..
Ya rasa ikhlas jawaban nya…
kekasih jiwaku…
Inginku mengasihimu
Inginku membahagiakan kehidupanmu
Dan inginku melindungimu
Dari mereka yang tidak adil terhadapmu…
Jujurmu adalah keIndahan
Malam pun datang,ku simak kalimat kejujuran
Kufahami risau jiwamu dalam nuraniku
Terhenyuk hati menerima makna kalimatmu
Rasa haru,rasa pilu turut dalam jiwaku
Kawan ...
Tengadahlah keluasnya langit….
Dan ku percaya kau punya keyakinan
Ku percaya kau mampu tuk keluar dari rasa itu
Hmmm….
Bahagia
Sebuah keinginan yg tak ada penghujungnya
Suatu kalimat yg acap kali kita lapazkan
Suatu harapan dalam kehidupan
Hmmm…Bahagia.......
Seberapa fahamkah kita akan puncak bahagia?...
Seberapa tahukah kita apa itu bahagia?...
Bahagia
Ya bahagia ….adalah suatu keikhlasan
Seberapa ikhlaskah kita menerima kehidupan ini?...
Se ikhlas apakah kita
menerima perlakuan orang-orang di sekeliling kita?...
kawan …….
kejujuran ungkapan mu adalah keikhlasn dan keindahan bagiku
Kufahami risau jiwamu dalam nuraniku
Terhenyuk hati menerima makna kalimatmu
Rasa haru,rasa pilu turut dalam jiwaku
Kawan ...
Tengadahlah keluasnya langit….
Dan ku percaya kau punya keyakinan
Ku percaya kau mampu tuk keluar dari rasa itu
Hmmm….
Bahagia
Sebuah keinginan yg tak ada penghujungnya
Suatu kalimat yg acap kali kita lapazkan
Suatu harapan dalam kehidupan
Hmmm…Bahagia.......
Seberapa fahamkah kita akan puncak bahagia?...
Seberapa tahukah kita apa itu bahagia?...
Bahagia
Ya bahagia ….adalah suatu keikhlasan
Seberapa ikhlaskah kita menerima kehidupan ini?...
Se ikhlas apakah kita
menerima perlakuan orang-orang di sekeliling kita?...
kawan …….
kejujuran ungkapan mu adalah keikhlasn dan keindahan bagiku
Gemerincing Tawa
Gemerincing tawa menatap ku
Bisik kerling mata gunjingkan aku
Ah....biarlah mereka berirama
Biarlah mereka bermain disekeliling ku
Gemerincing tawa menatap keadaan ku
Bisik kerling mata gunjingkan alibi ku
Ah....biarlah mereka bergelak dengan kesombongan
Biarlah mereka sembunyi dari kenyataan
Aku......dan mungkin juga mereka
Ingin mandiri, ingin maju, ingin bebas
Atau mungkin inginkan kehidupan yang lebih baik
Bisik kerling mata gunjingkan aku
Ah....biarlah mereka berirama
Biarlah mereka bermain disekeliling ku
Gemerincing tawa menatap keadaan ku
Bisik kerling mata gunjingkan alibi ku
Ah....biarlah mereka bergelak dengan kesombongan
Biarlah mereka sembunyi dari kenyataan
Aku......dan mungkin juga mereka
Ingin mandiri, ingin maju, ingin bebas
Atau mungkin inginkan kehidupan yang lebih baik
Mutiara Dalam Telaga Rasa
Kucari mutiara dalam telaga rasa
Ku genggam sayang tiada bergeming
Kilau nan indah memukau nyata
Coba ku rangkul dalam dekapan asa
Oh kau....kau lah mutiara itu
Teruslah berharga dan bersahaja
Lajulah langka dalam sederhana
Bicaralah engkau bak irama....
Dan aku...
Aku menatap mu
Aku mendengar mu
Aku menunggu mu.....
Dan aku meminta mu
Jauhkan prasangka awal sengketa
Genggam setia jauhkan lara
Dan aku ingin kau tau ...... kau nafas jiwa usang ku.........
Ku genggam sayang tiada bergeming
Kilau nan indah memukau nyata
Coba ku rangkul dalam dekapan asa
Oh kau....kau lah mutiara itu
Teruslah berharga dan bersahaja
Lajulah langka dalam sederhana
Bicaralah engkau bak irama....
Dan aku...
Aku menatap mu
Aku mendengar mu
Aku menunggu mu.....
Dan aku meminta mu
Jauhkan prasangka awal sengketa
Genggam setia jauhkan lara
Dan aku ingin kau tau ...... kau nafas jiwa usang ku.........
Amarah Ku Tuk Pembodoh Berdasi
Hai pembodoh berdasi
Aku gerah mendengar curhat mu
Aku malu memandang mu
Dan aku geli mendengar kalian bicara
Hai pembodoh berdasi
Aku sedih melihat nyali mu
Aku mual mendengar cuap-cuap mu
Dan aku geli memandang pola gaya mu
Hai pembodoh berdasi
Aku marah melihat kalian hanya diam dan duduk manis
Aku geram mendengar kepengecutan kalian dengan alasan
Dan akhirnya ku teriakkan “ Tak tahu malulah kalian “
Hai pembodoh berdasi
Gulung lidah mu karena kami butuh langkah nyata mu
Lepas dasi mu karena kami butuh longgar tuk perbuatan tangan mu
Malulah kau pembodoh berdasi.....
Hai pembodoh berdasi
Biarkan ku pijak pangkat dan kedudukan mu
Biarkan ku seret erat dasi di leher mu
Dan biarkan kami tampar tuk kembalikan muka asli mu
Hai pembodoh berdasi
Mana perbuatan nyata mu
Atau memang kau patung yang bernyawa.......
Aku gerah mendengar curhat mu
Aku malu memandang mu
Dan aku geli mendengar kalian bicara
Hai pembodoh berdasi
Aku sedih melihat nyali mu
Aku mual mendengar cuap-cuap mu
Dan aku geli memandang pola gaya mu
Hai pembodoh berdasi
Aku marah melihat kalian hanya diam dan duduk manis
Aku geram mendengar kepengecutan kalian dengan alasan
Dan akhirnya ku teriakkan “ Tak tahu malulah kalian “
Hai pembodoh berdasi
Gulung lidah mu karena kami butuh langkah nyata mu
Lepas dasi mu karena kami butuh longgar tuk perbuatan tangan mu
Malulah kau pembodoh berdasi.....
Hai pembodoh berdasi
Biarkan ku pijak pangkat dan kedudukan mu
Biarkan ku seret erat dasi di leher mu
Dan biarkan kami tampar tuk kembalikan muka asli mu
Hai pembodoh berdasi
Mana perbuatan nyata mu
Atau memang kau patung yang bernyawa.......
Prantara Kedamaian
Dimana kan hadirnya sosok itu
Kapankah berlabuhnya tentram itu
Siapakah engkau prantara damai itu.....
Kubaca titik nol dalam perjalanan ku
Ku rekam kata cela dalam pergaulan ku
Dan kudapatkan hina dari mereka yang tak bermuka...
Sengketa dalam jiwa, ingin ku sudah
Berkecamuk meminta adilnya dunia
Hingga datang atau ku cari prantara damai itu......
Kapankah berlabuhnya tentram itu
Siapakah engkau prantara damai itu.....
Kubaca titik nol dalam perjalanan ku
Ku rekam kata cela dalam pergaulan ku
Dan kudapatkan hina dari mereka yang tak bermuka...
Sengketa dalam jiwa, ingin ku sudah
Berkecamuk meminta adilnya dunia
Hingga datang atau ku cari prantara damai itu......
Semua Palsu
Gempita Prahara dalam jiwa
Melumat cita dalam usaha
Kemana ku berlindung,Kemana ku bernaung
Kawan lawan hanyalah rasa jaya,kita punya....
Semua hilang dalam prahara
Semua sembunyi dalam gaduh.....
Hmm...tiada ku dapat sapaan itu
Tiada kudengar suara itu
Dan tiada balasan saat.....
Ku inginkan teman,ku inginkan kata
Ku harapkan tetap.....
menjadi teman,menjadi kawan
dalam apapun jua hidup ku
semua palsu,semua bisu dan semua mati rasa...
Ceria mereka saat jaya
Sapa mereka saat berada
Ah.....semua palsu....
Tiada nurani tanpa ekonomi
Tiada sosial tanpa hal..
Akhirnya ku kembali pada-Mu Tuhan
Hanyalah Engkau tempat berlindung
Dan hanyalah Engkau tempat bernaung
Maafkan kawan, maafkan teman
Karena ku salah menilai mu
Kini ku tau......,ku tetap sendiri.........
Melumat cita dalam usaha
Kemana ku berlindung,Kemana ku bernaung
Kawan lawan hanyalah rasa jaya,kita punya....
Semua hilang dalam prahara
Semua sembunyi dalam gaduh.....
Hmm...tiada ku dapat sapaan itu
Tiada kudengar suara itu
Dan tiada balasan saat.....
Ku inginkan teman,ku inginkan kata
Ku harapkan tetap.....
menjadi teman,menjadi kawan
dalam apapun jua hidup ku
semua palsu,semua bisu dan semua mati rasa...
Ceria mereka saat jaya
Sapa mereka saat berada
Ah.....semua palsu....
Tiada nurani tanpa ekonomi
Tiada sosial tanpa hal..
Akhirnya ku kembali pada-Mu Tuhan
Hanyalah Engkau tempat berlindung
Dan hanyalah Engkau tempat bernaung
Maafkan kawan, maafkan teman
Karena ku salah menilai mu
Kini ku tau......,ku tetap sendiri.........
Ku Kira Bijak
Ku kira bijak tetapi palsu
ku Kira contoh tetapi sampah
ku kira kaum terpelajar ternyata buta hurup
dan kukira sapaan ternyata jebakan....
ku kira madu tetapi racun
ku kira senyum ternyata picik
ya ku kira wibawa ternyata kecoa
semua tau kehidupan kecoa,tempat dan kegemarannya dan hasil pencernaannya
ku Kira contoh tetapi sampah
ku kira kaum terpelajar ternyata buta hurup
dan kukira sapaan ternyata jebakan....
ku kira madu tetapi racun
ku kira senyum ternyata picik
ya ku kira wibawa ternyata kecoa
semua tau kehidupan kecoa,tempat dan kegemarannya dan hasil pencernaannya
Senandung manja
Kau petik irama ragawi.....
senandung manja kau lantunkan
terikat sukma dalam pesona mu
kau tau itu...aku mengagumi puncak kharisma mu
bait keindahan kau lapaskan
membuat ku teduh dalam masa mu
membuai batinku dalam asmara mu
kau indah,kau damai di mataku....
kau yang jauh dalam genggam asmaraku kini
kau yang jauh dalam khayal asmaraku kini
bangkitlah insan...
bangkitlah sayang..aku tetap mendukung mu
senandung manja kau lantunkan
terikat sukma dalam pesona mu
kau tau itu...aku mengagumi puncak kharisma mu
bait keindahan kau lapaskan
membuat ku teduh dalam masa mu
membuai batinku dalam asmara mu
kau indah,kau damai di mataku....
kau yang jauh dalam genggam asmaraku kini
kau yang jauh dalam khayal asmaraku kini
bangkitlah insan...
bangkitlah sayang..aku tetap mendukung mu
Gaung Terngiang Harapan Jaman
Tiba rasa galau itu
menghujat renta dalam asa
liku pun tajam tawarkan curam
dengan lembah dalam gelap nan suram
letih tak berkesudahan...
gaung terngiang harapan jaman
merintih asa dalam fatamorgana
coba ku cabit angkara itu dan kau tersenyum dibalik rintihku....
kemana yang katanya kau ada
kemana yang katanya kau bersamaku
kemana yang katanya kau mendukungku
kemana,kemana kau kawan..........
ia....
kemana kalian semua....
semua bisu,semua tuli dan semua mati rasa
menghujat renta dalam asa
liku pun tajam tawarkan curam
dengan lembah dalam gelap nan suram
letih tak berkesudahan...
gaung terngiang harapan jaman
merintih asa dalam fatamorgana
coba ku cabit angkara itu dan kau tersenyum dibalik rintihku....
kemana yang katanya kau ada
kemana yang katanya kau bersamaku
kemana yang katanya kau mendukungku
kemana,kemana kau kawan..........
ia....
kemana kalian semua....
semua bisu,semua tuli dan semua mati rasa
Tuk Mu Bunda
Bunda jauh engkau menghantarkan kami....
lunglai terkadang melihat prilaku kami
kau sabar,kau jernih demi buah hati mu...
Bunda tertitik air mata mengenang kasihmu
terbesit pilu ampunkan prilaku kami
kau tegar,kau lapang demi buah hati mu....
Bunda cinta mu tulus tuk kami...
kasih mu murni tuk generasimu
kau anggun,kau pelipur rindu kami......
Bunda lembah kalbu gersang tanpa mu....
retak dasar dalam jiwa kami
tanpa gemercik mata air kasih mu....
kau teduh,kau anggun dalam jiwa kami....
Bunda...ku ingin selalu mengenang mu dan memohon do'a restu mu...
Kasih mu abadi dalam jiwa kami
lunglai terkadang melihat prilaku kami
kau sabar,kau jernih demi buah hati mu...
Bunda tertitik air mata mengenang kasihmu
terbesit pilu ampunkan prilaku kami
kau tegar,kau lapang demi buah hati mu....
Bunda cinta mu tulus tuk kami...
kasih mu murni tuk generasimu
kau anggun,kau pelipur rindu kami......
Bunda lembah kalbu gersang tanpa mu....
retak dasar dalam jiwa kami
tanpa gemercik mata air kasih mu....
kau teduh,kau anggun dalam jiwa kami....
Bunda...ku ingin selalu mengenang mu dan memohon do'a restu mu...
Kasih mu abadi dalam jiwa kami
Sadarlah dalam lantang tawa mu
Jangan di tanya aku kemana
merebah diri tuk lanjutkan kesabaran
melunglai asa tak kunjung tiba
bernaung diangkuh materi duniawi
budak materi itu membelenggunya
tertawa dia dalam lantunan serapah jerih payah sekelilingnya......
ough....terbesitkah dalam benakmu
kau tertidur pulas diatas tumpukan tubuh sekelilingmu
kau makan nikmat dg piring telapak tangan mereka
dan kau minum dengan gelas dan isi dari tetesan keterpaksaan keadaan mereka....
mengapa?...
mengapa kau masih berhela nafas dan kau teriakkan
bahwa kau sekarat
bahwa kau dahaga
bahwa kau besok akan hina....mengapa?....
tawa mu garang bak meriam
dengan selongsong kosong terkuak rahang kerdilmu
tegurmu palsu dalam penjara aturan kesombonganmu
hah...pengecut kau tak mampu mengimbangi.....
ingat esok tangis mu lebih lantang dari tawa mu saat ini
ingat esok sengsara mu lebih perih dari keterpaksaan mereka
ingat esok kau tidur dalam injakan mereka yang mengkerdilkanmu
dan ingat esok tetesan jerih payah itu akan menguburmu...
merebah diri tuk lanjutkan kesabaran
melunglai asa tak kunjung tiba
bernaung diangkuh materi duniawi
budak materi itu membelenggunya
tertawa dia dalam lantunan serapah jerih payah sekelilingnya......
ough....terbesitkah dalam benakmu
kau tertidur pulas diatas tumpukan tubuh sekelilingmu
kau makan nikmat dg piring telapak tangan mereka
dan kau minum dengan gelas dan isi dari tetesan keterpaksaan keadaan mereka....
mengapa?...
mengapa kau masih berhela nafas dan kau teriakkan
bahwa kau sekarat
bahwa kau dahaga
bahwa kau besok akan hina....mengapa?....
tawa mu garang bak meriam
dengan selongsong kosong terkuak rahang kerdilmu
tegurmu palsu dalam penjara aturan kesombonganmu
hah...pengecut kau tak mampu mengimbangi.....
ingat esok tangis mu lebih lantang dari tawa mu saat ini
ingat esok sengsara mu lebih perih dari keterpaksaan mereka
ingat esok kau tidur dalam injakan mereka yang mengkerdilkanmu
dan ingat esok tetesan jerih payah itu akan menguburmu...
Kau kah di hujung jalan itu
Kejalan itu aku menuju
Hamparan impian membentang bersama mu
Tertatih memang aku menggapai mu
Kasih itukah kau di hujang jalan itu
Kau tampak kecil teramat jauh
Rasa ku gapai dalam khayalan
Kau kah itu di hujung jalan itu
Hela nafas lelah menuju mu
Dengan kalbu bersama mu
Kau kah itu di hujung jalan itu
Kasih tampaklah senyum tuk semangat ku
Tebarkan damai dalam pesona indah mu
Aku ingin bersamamu
Dan ku ingin kita menyatu
Kasih tampaklah anggun tuk cerahkan alam ku
Tebarkan tentram dalam prilaku ikhlas mu
Aku ingin menatap mu
Dan ku ingin kita selalu
Hamparan impian membentang bersama mu
Tertatih memang aku menggapai mu
Kasih itukah kau di hujang jalan itu
Kau tampak kecil teramat jauh
Rasa ku gapai dalam khayalan
Kau kah itu di hujung jalan itu
Hela nafas lelah menuju mu
Dengan kalbu bersama mu
Kau kah itu di hujung jalan itu
Kasih tampaklah senyum tuk semangat ku
Tebarkan damai dalam pesona indah mu
Aku ingin bersamamu
Dan ku ingin kita menyatu
Kasih tampaklah anggun tuk cerahkan alam ku
Tebarkan tentram dalam prilaku ikhlas mu
Aku ingin menatap mu
Dan ku ingin kita selalu
Hasrat kita
Aku tidak memintamu tuk lakukan itu
Sungguh tidak….
Tapi hasrat mu menggoda ku
Dan hasrat ku menggoda mu……….
Hmmm….
Kacau itu yg kita raih akhirnya
Lebam yg kita dapat akhirnya
Dan malu yg kita sembunyikan selama ini….
Aku tidak meminta mu tuk lakukan itu
Sungguh tidak…..
Tapi senyum mu bangkitkan aku
Dan itu yg ku mau…..
Hmmmm….
Lelah itu yg terasa akhirnya
Lunglai yg kita raih akhirnya
Dan dosa yg kita takutkan itu terjadi……
Sungguh tidak….
Tapi hasrat mu menggoda ku
Dan hasrat ku menggoda mu……….
Hmmm….
Kacau itu yg kita raih akhirnya
Lebam yg kita dapat akhirnya
Dan malu yg kita sembunyikan selama ini….
Aku tidak meminta mu tuk lakukan itu
Sungguh tidak…..
Tapi senyum mu bangkitkan aku
Dan itu yg ku mau…..
Hmmmm….
Lelah itu yg terasa akhirnya
Lunglai yg kita raih akhirnya
Dan dosa yg kita takutkan itu terjadi……
Ampunkan aku dalam lalai prilaku ku.......
tegun aku dalam sejenak
mengingat hina laku di hadapan-Mu
pilu jiwaku ampunkan atas ulahku
menggigil batin harapkan ampunan-Mu......
tiada upaya dapat ku raih tanpa-Mu
tiada ceria dapat kunikmati tanpa nikmat-Mu
ampunkan aku dalam lalai prilaku ku.......
Tuhan.....
Engkau... yang mengetahui segala niat baik ku
Engkau... yang mengetahui segala prilaku ku
dan hanya pada- Engkau aku memohonkan ampunan...
Tuhan....
Bimbing aku dalam ajaran agama-Mu
Bimbing aku dalam prilaku nikmat-Mu
Bimbing aku menjadi insan yang bersyukur
dan bimbing aku dalam menjauhi segala larangan-Mu
Tuhan....
hempas jiwa ini tanpa Ridho-Mu
gersang batin ini tanpa Rahmat-Mu
bimbinglah aku menuju kehidupan yang lebih baik....
Tuhan...
jadikan aku insan yang rendah hati dan termasuk dalam golongan insan yang bersyukur.............
mengingat hina laku di hadapan-Mu
pilu jiwaku ampunkan atas ulahku
menggigil batin harapkan ampunan-Mu......
tiada upaya dapat ku raih tanpa-Mu
tiada ceria dapat kunikmati tanpa nikmat-Mu
ampunkan aku dalam lalai prilaku ku.......
Tuhan.....
Engkau... yang mengetahui segala niat baik ku
Engkau... yang mengetahui segala prilaku ku
dan hanya pada- Engkau aku memohonkan ampunan...
Tuhan....
Bimbing aku dalam ajaran agama-Mu
Bimbing aku dalam prilaku nikmat-Mu
Bimbing aku menjadi insan yang bersyukur
dan bimbing aku dalam menjauhi segala larangan-Mu
Tuhan....
hempas jiwa ini tanpa Ridho-Mu
gersang batin ini tanpa Rahmat-Mu
bimbinglah aku menuju kehidupan yang lebih baik....
Tuhan...
jadikan aku insan yang rendah hati dan termasuk dalam golongan insan yang bersyukur.............
Terimakasih ku tuk mu
aku bilang tidak menyesal mengenal mu...
aku bilang tidak menyesal berpisah dengan mu...
tp yang ku ucap terimakasih pada mu...
pelajaran itu kita lakoni bersama
putusan itu kita wujudkan bersama
dan prilaku itu kita jalani berdua.....
mana peduli kita dengan nasehat sekeliling
mana peduli kita pada sosial yg lain
kita buta...kita tuli dengan yg ada.....
kewajaran adalah milik kita tika itu
kewajaran adalah hidup kita kala itu
kau aku terbuai sa'at itu....
aku bilang tidak menyalahkan mu...
aku bilang tidak merendahkan mu...
tapi aku ucap terimakasih atas waktu mu....
ia ...itu kita kala itu...
buta,tuli,dan yg ada hanya rasa
rasa kebersamaan....
rasa kehausan...
dengan buaian sesaat menyesatkan...
penghargaan tetap ada pada mu
penghargaan tetap tuk mu
terimakasih tuk waktu-waktu mu....
aku bilang tidak menyesal berpisah dengan mu...
tp yang ku ucap terimakasih pada mu...
pelajaran itu kita lakoni bersama
putusan itu kita wujudkan bersama
dan prilaku itu kita jalani berdua.....
mana peduli kita dengan nasehat sekeliling
mana peduli kita pada sosial yg lain
kita buta...kita tuli dengan yg ada.....
kewajaran adalah milik kita tika itu
kewajaran adalah hidup kita kala itu
kau aku terbuai sa'at itu....
aku bilang tidak menyalahkan mu...
aku bilang tidak merendahkan mu...
tapi aku ucap terimakasih atas waktu mu....
ia ...itu kita kala itu...
buta,tuli,dan yg ada hanya rasa
rasa kebersamaan....
rasa kehausan...
dengan buaian sesaat menyesatkan...
penghargaan tetap ada pada mu
penghargaan tetap tuk mu
terimakasih tuk waktu-waktu mu....
Ego kah damai itu?
Melangkah menggali adil manusiawi
Melongok mencari gaung iramamu
Meraba asa dalam janjimu
Dan menghela lunglai akhir nya
Labrak ego ku dan labrak ego mu
Terkisah sengketa kita akhirnya
Jauh kan damai pada hujungnya
Oh….berbisik sesal kita akhirnya
Sepintas kubaca pesan dinding kita
Terukir ukiran tinta indah disana
Tiada terangkai kata sengketa
Semua indah dalam makna
Damai berharap akhir cerita
Tentram keinginan dalam cita
Ego kah damai itu?
Ego kah tentram itu?
Tidak…..
Tapi syukurlah jawabannya
Syukurlah damai itu
Syukurlah tentram itu
Dan syukurlah akhir semua kisah dan masa………….
Melongok mencari gaung iramamu
Meraba asa dalam janjimu
Dan menghela lunglai akhir nya
Labrak ego ku dan labrak ego mu
Terkisah sengketa kita akhirnya
Jauh kan damai pada hujungnya
Oh….berbisik sesal kita akhirnya
Sepintas kubaca pesan dinding kita
Terukir ukiran tinta indah disana
Tiada terangkai kata sengketa
Semua indah dalam makna
Damai berharap akhir cerita
Tentram keinginan dalam cita
Ego kah damai itu?
Ego kah tentram itu?
Tidak…..
Tapi syukurlah jawabannya
Syukurlah damai itu
Syukurlah tentram itu
Dan syukurlah akhir semua kisah dan masa………….
Hanya Iba Mengenang mu
kala itu...
yang aku seka butiran mutiara indah dari mu
yang kuhapus coretan sunyi pada jiwamu
dan yang ku raih ikhlas tuturmu kala itu....
kala itu...
tutur santun terucap tuk ku..
ceria senyum selalu menyapa awal nafas aktivitasku
ya...kau tanam sayang pada rasaku...
kala itu...
ikhlas terlontar dalam cakapmu
ikhlas lakumu dalam hari ku
ikhlas tertampak hanya dikemudian waktu...
ia..
kau bersembunyi dalam berontak picikmu
kau bercadar dalam bingkaian gaun indahmu
kau berkilah dalam tutur sapa manjamu....
ia..
sesaat lalu
kau tunjukkan betapa tajam lidah prilaku mu
kau tunjukkan betapa rendah nilai anggun mu
kau kabarkan pada dunia betapa murahnya akhlak generasi mu
hmm...dan akhirnya hanya iba yg aku rasa pada mu
hanya do'a yg tulus tuk generasimu
hanya iba... hanya iba.....dan hanya iba pada perjalanan pahit hidupmu
yang aku seka butiran mutiara indah dari mu
yang kuhapus coretan sunyi pada jiwamu
dan yang ku raih ikhlas tuturmu kala itu....
kala itu...
tutur santun terucap tuk ku..
ceria senyum selalu menyapa awal nafas aktivitasku
ya...kau tanam sayang pada rasaku...
kala itu...
ikhlas terlontar dalam cakapmu
ikhlas lakumu dalam hari ku
ikhlas tertampak hanya dikemudian waktu...
ia..
kau bersembunyi dalam berontak picikmu
kau bercadar dalam bingkaian gaun indahmu
kau berkilah dalam tutur sapa manjamu....
ia..
sesaat lalu
kau tunjukkan betapa tajam lidah prilaku mu
kau tunjukkan betapa rendah nilai anggun mu
kau kabarkan pada dunia betapa murahnya akhlak generasi mu
hmm...dan akhirnya hanya iba yg aku rasa pada mu
hanya do'a yg tulus tuk generasimu
hanya iba... hanya iba.....dan hanya iba pada perjalanan pahit hidupmu
Aku Rindu
Rebah lalu kusandarkan jiwa
sejenak rehat damaikan kesa
tertegun kalbu mengingat semua
ada apa dalam perjalanan ku
oh sekeliling...
andai kalian tau teriak penatnya jiwa ini
andai kalian tau betapa berontaknya ego ini
tak ingin dia diam
tak ingin dia sunyi......
oh sekeliling....
kalian sudikah atau kalian lalaikah ada aku disini
ada jiwa yang butuh kalian dan ada insan rindu tentram itu
pintasan perpisahan
pintasan kekecewaan
dan bersit itu masih tersimpan
kenapa kau lakukan
kenapa kalian kukuhkan khianat itu
dan kenapa mereka satukan kesombongan itu.....
ah...lelahnya menjerit tanpa gaung...
siapa sudi mendengar
siapa sudi berikhlas diri tuk menampung keluh kesah ini...
dan siapa insani persuaan itu....
ah...sudahlah aku ingin damai
aku ingin tentram
aku ingin bersama sosial yg wajar
aku ingin ... ya aku inginkan insan ikhlas tuk semua prilaku dan masa laluku
rebahlah hasrat ku
rehatlah jiwa ku..
lupakan masalah itu
hapuslah mereka yang khianat itu
aku rindu damai
aku rindu tentram
dan aku rindu segala yg ada pada kewajaran insan damai.......
sejenak rehat damaikan kesa
tertegun kalbu mengingat semua
ada apa dalam perjalanan ku
oh sekeliling...
andai kalian tau teriak penatnya jiwa ini
andai kalian tau betapa berontaknya ego ini
tak ingin dia diam
tak ingin dia sunyi......
oh sekeliling....
kalian sudikah atau kalian lalaikah ada aku disini
ada jiwa yang butuh kalian dan ada insan rindu tentram itu
pintasan perpisahan
pintasan kekecewaan
dan bersit itu masih tersimpan
kenapa kau lakukan
kenapa kalian kukuhkan khianat itu
dan kenapa mereka satukan kesombongan itu.....
ah...lelahnya menjerit tanpa gaung...
siapa sudi mendengar
siapa sudi berikhlas diri tuk menampung keluh kesah ini...
dan siapa insani persuaan itu....
ah...sudahlah aku ingin damai
aku ingin tentram
aku ingin bersama sosial yg wajar
aku ingin ... ya aku inginkan insan ikhlas tuk semua prilaku dan masa laluku
rebahlah hasrat ku
rehatlah jiwa ku..
lupakan masalah itu
hapuslah mereka yang khianat itu
aku rindu damai
aku rindu tentram
dan aku rindu segala yg ada pada kewajaran insan damai.......
sesak tetapi Kosong
riak gemercik ucap mereka
tiada kehidupan dalam telaganya
bening memukau menginjak raga
hmm....ya hanya riak gemercik tanpa nurani
hi...dia menyapa
haturkan sama dalam perjalanannya
ucapkan kecewa bak yg ku rasa
ia dia sebagian kecil yg bernasib sama
jauh dia berkelana
jauh dia berlari
tp dia tidak jauh dari rasa itu
dia tidak lupa perjalanannya...
insan sahabat ku
didikan watak dan keputusan perjalananmu
didikan rasa tak kunjung lega menemani perjalananku jua
insan sahabatku
ambisikan senyummu tuk sekeliling
ambisikan tekadmu tuk memulai
ambisikan duniamu tuk buktikan
aku sahabatmu...
bersamamu di sudut benua ini
bersamamu ingin bangkit dari rasa itu
besertamu ingin legakan perasaan ini
yach hanya gemercik terdengar
hanya riak bersahutan dan hanya kacau pada akhir rasa
kenapa di sekeliling hanya ada suara tanpa upaya
kenapa disekeliling hanya ada nasehat tanpa hal yg bermanfaat
kenapa...kenapa wahai insan...
aku, kamu dan mereka
hanya mampu berkata dan bernasehat tuk mereka yg mengalami rasa
rasa kecewa
rasa sedih dan rasa keidak puasan akan sesuatu hal
detik ini kita mampu berkata
dilain detik kita yg mendapatkan petuah itu
detik ini kita rasa lega
dilain detik kita rasa kecewa
andai kita mampu dan selalu ingat kata syukur
andai kita mampu dan selalu ingat rasa syukur
andai kita mampu...hmm....andai dan semoga...
penuh sesak tetapi kosongsemua kembali kepada-NYA
tiada kehidupan dalam telaganya
bening memukau menginjak raga
hmm....ya hanya riak gemercik tanpa nurani
hi...dia menyapa
haturkan sama dalam perjalanannya
ucapkan kecewa bak yg ku rasa
ia dia sebagian kecil yg bernasib sama
jauh dia berkelana
jauh dia berlari
tp dia tidak jauh dari rasa itu
dia tidak lupa perjalanannya...
insan sahabat ku
didikan watak dan keputusan perjalananmu
didikan rasa tak kunjung lega menemani perjalananku jua
insan sahabatku
ambisikan senyummu tuk sekeliling
ambisikan tekadmu tuk memulai
ambisikan duniamu tuk buktikan
aku sahabatmu...
bersamamu di sudut benua ini
bersamamu ingin bangkit dari rasa itu
besertamu ingin legakan perasaan ini
yach hanya gemercik terdengar
hanya riak bersahutan dan hanya kacau pada akhir rasa
kenapa di sekeliling hanya ada suara tanpa upaya
kenapa disekeliling hanya ada nasehat tanpa hal yg bermanfaat
kenapa...kenapa wahai insan...
aku, kamu dan mereka
hanya mampu berkata dan bernasehat tuk mereka yg mengalami rasa
rasa kecewa
rasa sedih dan rasa keidak puasan akan sesuatu hal
detik ini kita mampu berkata
dilain detik kita yg mendapatkan petuah itu
detik ini kita rasa lega
dilain detik kita rasa kecewa
andai kita mampu dan selalu ingat kata syukur
andai kita mampu dan selalu ingat rasa syukur
andai kita mampu...hmm....andai dan semoga...
penuh sesak tetapi kosongsemua kembali kepada-NYA
Hempas Nurani Insani
Sa'at henyuk nurani insani....
dalam hina di hadapan-Nya
begitu jernih dan ikhlas pemikiran insan...
Sa'at hempas nurani insani
dalam lemah di hadapan-Nya
begitu manis tutur sapa insan....
Tiada lupa ucapkan syukur
tiada celah selain ibadah
tiada prasangka dalam hatinya..
dalam kemudian hidupnya
beralih dengan yang di harapkan
tiada hina yg dirasa
tiada lemah yg menghalanginya
kemana jernih dan ikhlas pemikiran insan
kemana lemah itu?...
kemana hina itu?....
hm....
sa'at kalbu begitu lemah kita tunjukkan
begitu manis ke Agungan itu
begitu ta'at ucapan itu
begitu halus tutur sapa insan
Semoga jauh dalam jiwa insan
tetap hina yg dia rasa dalam kuasa-Nya
tetap lemah di dalam sadarnya
tetap manis tutur sapanya
tetap ikhlas dan bersyukur dalam Nikmat-Nya
..........
dalam hina di hadapan-Nya
begitu jernih dan ikhlas pemikiran insan...
Sa'at hempas nurani insani
dalam lemah di hadapan-Nya
begitu manis tutur sapa insan....
Tiada lupa ucapkan syukur
tiada celah selain ibadah
tiada prasangka dalam hatinya..
dalam kemudian hidupnya
beralih dengan yang di harapkan
tiada hina yg dirasa
tiada lemah yg menghalanginya
kemana jernih dan ikhlas pemikiran insan
kemana lemah itu?...
kemana hina itu?....
hm....
sa'at kalbu begitu lemah kita tunjukkan
begitu manis ke Agungan itu
begitu ta'at ucapan itu
begitu halus tutur sapa insan
Semoga jauh dalam jiwa insan
tetap hina yg dia rasa dalam kuasa-Nya
tetap lemah di dalam sadarnya
tetap manis tutur sapanya
tetap ikhlas dan bersyukur dalam Nikmat-Nya
..........
Langganan:
Postingan (Atom)